Pelatihan PPGD-Launching TAQR Tekan Laka di Polresta Malang Kota
Kota Malang – Polresta Malang Kota berkolaborasi dengan RS Hermina dan relawan menggelar pelatihan ke Tim TAQR. Fungsinya memberikan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
PPGD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Tim Traffic Accident Quick Respon (TAQR) dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas dan mempercepat evakuasi korban.
Wakapolresta Malang Kota Kombes Pol Apip Ginanjar menyampaikan terima kasih kepada Direktur RS Hermina dan para relawan dalam melayani masyarakat, khususnya pada penanganan laka lantas Selasa, 30 Juli 2024.
Apip menjelaskan bahwa Kota Malang memiliki dinamika lalu lintas yang sangat tinggi, sehingga berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas.
“Oleh karena itu, dalam momen Operasi Patuh Semeru 2024, Polresta Malang Kota bersama stakeholder terkait berkomitmen menekan fatalitas korban kecelakaan,” ujar Apip.
Polresta Malang Kota Gelar Pelatihan PPGD dan Launching Tim TAQR/ Foto: Istimewa (Dok Polresta Malang Kota)
Dalam pelatihan PPGD ini, para Tim TAQR memantapkan pengetahuan jenis-jenis fraktur (patah) pada tulang dan diagnosisnya, penanganan korban, gagal nafas dan dampak kecelakaan.
“Sinergitas RS Hermina dengan Polresta Malang Kota berharap selain bisa mencegah dan menekan fatalitas kecelakaan lalu lintas, juga dapat membantu pengobatan Korban Laka lantas,” kata Apip.
Baca juga:
Kegiatan Sound Horeg Saat Agustusan di Kota Malang Akan Dibatasi
Usai pelatihan PPGD, Kombespol Apip bersama Direktur RS. Hermina Kota Malang melaunching Tim TAQR ditandai dengan pemasang ban lengan ke perwakilan Tim TAQR, dilanjutkan memeriksa P3K dalam kendaraan operasional.
Direktur RS. Hermina Kota Malang Dr Wenni Retno Sari Lestari MMRS Fis Qua mengatakan dengan berkolaborasi ini pihaknya bersyukur bisa terlibat dalam percepatan penyelamatan korban laka lantas dan menekan fatalitas korban kecelakaan.
“Dengan kerja sama dan sinergi ini, kami berharap bisa terus berkekelanjutan dan lebih optimal dalam meningkatkan kecepatan penanganan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas,” pungkas Wenni.
